informasi seputar olahraga dan teknologi

Selasa, 11 September 2012

Akhir Penantian Murray & Inggris Raya


REUTERS/Adam Hunger
New York - Akhirnya. Kata-kata itu pantas mengiringi keberhasilan Andy Murray menjuarai AS Terbuka 2012. Murray sukses menyudahi puasa puasa 76 tahun tenis putra Inggris Raya, sekaligus meraih gelar idaman setelah sejumlah kegagalan di final Grand Slam.

Lewat sebuah pertarungan sengit lawan Novak Djokovic, Selasa (11/9/2012) pagi WIB, Murray berhasil memastikan diri menjadi kampiun AS Terbuka dengan skor 7-6 (10), 7-5, 2-6, 3-6, dan 6-2.

"Novak tangguh sekali. Aku tak tahu bagaimana aku tadi bisa terus bertarung sampai akhir," komentar Murray usai pertandingan seperti dikutip Reuters.

Untuk pria kelahiran Glasgow, Skotlandia 25 tahun silam itu, keberhasilan tersebut sangatlah manis karena memang sudah amat ia nantikan.

Digadang-gadang sebagai petenis putra Inggris Raya paling potensial di generasinya, peluang pertama Murray meraih gelar Grand Slam hadir pada tahun 2008 silam di AS Terbuka. Ini sekaligus menandai adanya petenis putra Inggris Raya yang kembali bisa sampai ke final semenjak Greg Rusedski pada 1997. Tapi Murray belum bisa juara setelah menyerah tiga set langsung dari Roger Federer.

Kesempatan kedua Murray meraih Grand Slam muncul di Australia Terbuka 2010. Tetapi lagi-lagi Federer mengganjalnya, juga dengan tiga set langsung.

Final Australia Terbuka kembali dijejak Murray setahun kemudian. Kali ini ia menghadapi Novak Djokovic di partai puncak, kendati tetap saja Murray harus mengakui keunggulan lawan dalam sebuah kekalahan straight set.

Setelah kegagalan demi kegagalan tersebut, banyak yang meragukan kemampuan Murray untuk bisa benar-benar berdiri di puncak ajang Grand Slam. Namun, optimisme Murray tak mengendur. Ia terus berusaha mengejar gelar impian, salah satunya dengan cara merekrut Ivan Lendl sebagai pelatih.

Lendl dinilai Murray dapat memberikan kontribusi positif karena sebelum meraih delapan Grand Slam dalam kariernya, pria asal Republik Ceko itu pun sempat kalah di empat final Grand Slam sebelum meraih yang pertama di Prancis Terbuka 1984.

Dengan Lendl di sisinya, Murray kemudian berhasil mencapai final Wimbledon 2012. Sejak Bunny Austin pada 1938, baru kali ini ada petenis putra Inggris Raya yang bisa sampai ke partai puncak di "rumahnya" sendiri. Tetapi sekali lagi Murray menemui kegagalan setelah kalah di tangan Federer, meski kali ini tidak dalam sebuah straight set.

Optimisme Murray di tahun 2012 tersulut lagi setelah berhasil menyabet medali emas Olimpiade musim panas lalu. Petenis yang dinilai sejumlah pengamat bertipikal counter puncher tersebut niscaya kian disarati kepercayaan diri karena orang yang ia kalahkan di final adalah Federer.

Setelah keberhasilan di Olimpiade, AS Terbuka 2012 pun dijalani Murray. Ajang ini merupakan kesempatan terakhirnya meraih Grand Slam tahun ini.

Selangkah demi selangkah, Murray terus menapaki jalan menuju final dan akhirnya ia sampai ke laga penentu gelar juara. Djokovic yang pernah menggagalkannya meraih titel di Australia Terbuka menghadang. Lewat sebuah pertarungan sengit lima set, Murray kini dapat tersenyum paling akhir. Ia jadi pemenang.

Keberhasilan Murray menjuarai AS Terbuka kali ini bukan cuma membuat ia akhirnya bisa merengkuh titel yang sudah diidam-idamkan. Murray sekaligus menyudahi puasa panjang dunia tenis putra Inggris Raya. Sebelum Murray, Fred Perry adalah petenis putra Inggris Raya terakhir yang bisa menjuarai Grand Slam pada AS Terbuka tahun 1936 silam.

0 komentar:

Posting Komentar

Bagikan

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More